Sabtu, 02 Agustus 2025
Puak Melayu Jalin Silaturahmi, Harmonisasi, Kolaborasi dan Sinergisitas Dengan Kapolres Singkawang
Agustus 02, 2025
No comments
Newstime - DPD MABM Kota Singkawang
Strateginews.id, Singkawang Kalbar - Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu (DPD MABM) Kota Singkawang dan organisasi puak melayu, menjalin silaturahmi dan harmonisasi dengan Kapolres Singkawang AKBP Dody Yudianto Arruan, S. I. K. bersama jajarannya. Silaturahmi harmonis, Berlangsung di Vila Bukit Mas Singkawang Barat, Kamis (31/07/2025).
Turut hadir dalam suasana yang penuh keakraban, jajaran DPD dan Pemangku Adat MABM Kota Singkawang. Ketua Persatuan Orang Melayu (POM) , Ketua Laskar Pemuda Melayu (LPM) , Panglima Pemuda Melayu Bala Komando, dan Panglima Satria Pemuda Melayu (SPM) Kota Singkawang.
Kapolres Singkawang AKBP Dody Yudianto Arruan, S. I. K menjelaskan, setelah menerima undangan dari puak melayu, dirinya menyatakan, harus hadir.
Karena, dipahami betul, kata Kapolres yang baru pertama kali bertugas di Kalimantan khususnya di Singkawang Kalbar ini, tidak mungkin bisa menjaga suasana keamananan dan ketertiban tanpa adanya kolaborasi dan bersinergi dengan organisasi dan elemen masyarakat.
"Dan saya cukup bangga. Tadi penyampaian dari bapak Ketua (DPD MABM) bahwasanya Kota Singkawang ini adalah kota tertoleran se Indonesia. Ini suatu kebanggaan yang harus saya jaga dan juga tantangan saya kedepan dalam menghadapi atau memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat Kota Singkawang. 17 etnis yang ada di Kota Singkawang ini bisa bersatu. Bisa guyub, bisa menjaga situasi di wilayah Kota Singkawang ini tetap aman, " ucapnya.
Lanjut Kapolres Singkawang yang sebelumnya bertugas di Bengkulu ini mengatakan, karena pada intinya di mana suatu wilayah atau suatu kota tercipta suasana aman, segala sesuatunya akan berjalan dengan lancar.
"Pekerjaan kita bisa berjalan dengan baik. Anak istri kita bisa tenang, bekerja, bersekolah dengan damai, " ujar Kapolres.
Dalam melaksanakan tugasnya, yang masih baru di Kota Singkawang. Dody Yudianto Arruan, pula menyampaikan, menerima setiap saran maupun kritikan dari ketua puak puak melayu, bila ada yang kurang berkenan atau kurang tepat.
"Kami siap dikritik. Kami terbuka untuk kemajuan Kota Singkawang. Terutama seperti itu, jadi kami ingin ada feedback dari luar, apakah ada kelakuan kelakuan atau tindakan tindakan dari anggota kami. Termasuk saya sendiri yang tidak berkenan dihati masyarakat, silahkan langsung ditegur kami. Kami siap terima keritik. Bapak Kapolri saja menerima keritik, apalagi Kapolres. Pada intinya untuk kemajuan Kota Singkawang, bukan untuk ego sektoral , " tegas Kapolres.
Menerangkan silaturahmi, kolaborasi, bersinergi, membangun kemitraan dengan Kapolres Singkawang beserta jajarannya. Ketua DPD MABM Kota Singkawang H. Asmadi, S.Pd., M. Si berharap, semoga dapat lebih meningkatkan menjalankan peran dan fungsi DPD MABM bersama puak melayu yang ada di Kota Singkawang. Sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya, berkolaborasi dalam rangka menjaga keharmonisan dan kerukunan Kota Singkawang sebagai Kota tertoleran.
"Misi kita dari puak melayu. Kita siap berkolaborasi memberikan kontribusi dan membantu tugas tugas bapak Kapolres dan jajarannya, dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Singkawang, " ucap Asmadi.
Sebagai puak Melayu, lanjut Asmadi, memberikan kontribusi pembangunan dalam rangka pelestarian kemajuan budaya budaya melayu di Kota Singkawang.
Singkawang, sebut Asmadi, adalah rumah besar kita. Kekuatan kita adalah kolaborasi. Tidak akan mungkin, kata dia, DPD MABM Kota Singkawang maupun Kapolres Singkawang dengan jajarannya yang terbatas, mampu menjaga rumah besar Kota Singkawang, jika tidak adanya kolaborasi dari 17 etnis.
"Dan tentunya kita sebagai puak melayu, menjadi garda terdepan, memberikan contoh ketauladan bagaimana menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Singkawang tercinta ini, " kata Asmadi.
Penghujung silaturahmi, Ketua DPD MABM Kota Singkawang Asmadi, memberikan cinderamata berupa Kopiah dan Selendang/sal khas puak melayu. Memakaikannya secara langsung kepada Kapolres Singkawang. Sebagai wujud rasa Persaudaraan dan Penghormatan.
(Ibnu Azan)
Rabu, 09 Juli 2025
Lestarikan Adat Budaya Melayu Besurung Saprah di Singkawang
Juli 09, 2025
No comments
Besurung Saprah dalam budaya Melayu, khususnya di daerah Kalimantan Barat, merupakan salah satu tradisi khas masyarakat Melayu yang menggambarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan gotong royong. Tradisi ini sudah berlangsung sejak zaman Kesultanan Sambas dan masih lestari hingga kini sebagai warisan budaya tak benda.
📜 Makna "Besurung Saprah" dalam Bahasa Melayu
-
Besurung: makan bersama
-
Saprah: serentak atau bersama-sama dalam satu tempat
Secara harfiah, "Besurung Saprah" berarti makan bersama-sama secara serentak dalam satu tempat dan waktu yang sama.
🕌 Konteks Pelaksanaan Tradisi
Tradisi ini sering dilakukan pada:
-
Maulid Nabi Muhammad SAW
-
Peringatan hari besar Islam (PHBI)
-
Upacara adat Melayu
-
Pesta rakyat / penyambutan tamu kehormatan
-
Syukuran desa atau kenduri kampung
🍽️ Ciri Khas Besurung Saprah Melayu
-
Makanan disusun di atas tikar panjang, kadang beralas daun pisang atau menggunakan dulang besar (nampan).
-
Peserta duduk bersila mengelilingi hidangan.
-
Makanan khas Melayu dihidangkan, seperti:
-
Nasi putih
-
Gulai, kari, sambal serai, ikan asin, rendang Melayu
-
Kue tradisional (lemang, wajik, kue talam, kue bingka)
-
Minuman khas (air serbat, teh tarik)
-
-
Makan dilakukan tanpa sekat sosial – raja, pejabat, rakyat duduk setara.
🌺 Nilai-Nilai Budaya dalam Besurung Saprah
-
Persaudaraan: mempererat hubungan antarwarga.
-
Kesetaraan: semua orang makan bersama, tanpa memandang status.
-
Gotong Royong: semua elemen masyarakat berperan dalam persiapan.
-
Rasa Syukur: bentuk ungkapan syukur atas nikmat Allah.
-
Pelestarian budaya Melayu: mempertahankan nilai dan adat istiadat warisan leluhur.
📌 Catatan Tambahan:
-
Tradisi ini juga menjadi objek wisata budaya yang menarik bagi pengunjung luar daerah maupun wisatawan mancanegara.
-
Dalam praktik modern, Besurung Saprah sering dikolaborasikan dengan kegiatan dakwah, zikir bersama, atau pembacaan syair-syair Maulid.
Selasa, 08 Juli 2025
Minggu, 29 Juni 2025
Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang (PKMS) tahun 2025 Resmi di Buka Oleh Wali Kota Singkawang
Juni 29, 2025
No comments
Newstime MABM Kota Singkawang
Corongkasus.com,Singkawang,Kalbar ~Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, secara resmi membuka Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang (PKMS) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah (DPD) Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kota Singkawang di Rumah Melayu Balai Serumpun,Kota Singkawang Kamis (26/06/2025).
Turut dihadiri oleh Ketua DPP Majelis Adat Budaya Melayu (MABM)
Kalimantan Barat dan Ketua DPD MABM Kabupaten Melawi, sebagai wujud
solidaritas dan sinergi antar daerah dalam memperkuat peran budaya
Melayu di Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan budaya Melayu tidak terpisahkan dari identitas Kota Singkawang.
Kegiatan ini menjadi simbol pengingat bahwa kekuatan Singkawang
terletak pada keberagaman yang saling menghargai dan budaya yang hidup
dalam keseharian masyarakatnya.
Bertepatan dengan momentum Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah,
Tjhai Chui Mie, menyampaikan pesan penting kepada masyarakat agar
menjadikan tahun baru sebagai awal yang baik untuk memperkuat toleransi,
persatuan, dan kebanggaan terhadap budaya sendiri.
Ketua Umum DPD MABM Kota Singkawang, Asmadi, mengatakan PKMS digagas
sebagai ruang ekspresi budaya sekaligus wahana mempererat silaturahmi
antar masyarakat Melayu di Kota Singkawang dan Kalimantan Barat secara
luas.
“Kegiatan ini menjadi momentum penting menyambut 1 Muharram 1447 H.
Kami menggandeng Panitia Hari Besar Islam (PHBI), puak Melayu, dan
berbagai organisasi masyarakat Islam untuk menyemarakkan acara ini,”
ujar Asmadi
Selain peserta lokal, panitia juga mengundang perwakilan dari
Persatuan Kebangsaan Melayu Sarawak, Persatuan Melayu Saribas, hingga
utusan dari Brunei Darussalam. Hanya itu, undangan juga disampaikan
kepada MABM Provinsi Kalimantan Barat dan peserta dari berbagai jenjang
pendidikan, mulai dari TK hingga perguruan tinggi.
“PKMS ini akan menjadi acara tahunan DPD MABM Singkawang. Kami ingin
memajukan budaya Melayu melalui kolaborasi lintas paguyuban. Kegiatan
ini bukan hanya milik MABM, tapi milik masyarakat Singkawang secara
keseluruhan,” jelas Asmadi.
Rangkaian acara PKMS juga akan diisi dengan pameran budaya,
pertunjukan seni tradisional Melayu, lomba-lomba bertema adat, serta
forum diskusi kebudayaan. Rencananya, kegiatan akan dibuka secara resmi
oleh Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie.
“Dan kami sangat berharap dukungan dari seluruh pihak agar kegiatan
ini berjalan lancar dan bisa menjadi kebanggaan bersama,” pungkas Asmadi
Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang juga diharapkan berdampak positif
terhadap sektor pariwisata dan ekonomi lokal. “Kita harap PKMS menjadi
daya tarik wisata baru dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat,”
ujarnya.
Adapun sejumlah perlombaan yang akan digelar meliputi Belarak
Pengantin, Gladi Bujang & Dare Melayu, Lomba Lagu dan Tarian Melayu,
Syair Melayu, hingga pertunjukan tradisi seperti Surong Saprah dan
Rodat Hadrah.
Dalam sambutan Walikota Singkawang,
“Kami sangat mendukung kegiatan yang sangat baik untuk masyarakat
Singkawang. Sebab dalam kegiatan ini merupakan adanya kegiatan edukasi
terutama untuk anak anak muda. Supaya mereka jangan lupa dengan budaya
budaya yang ada di Kota Singkawang , ” ucap Tjhai Chui Mie
Tjhai Chui Mie berharap, PKMS dapat dilaksanakan sebagai agenda
Tahunan. Sebagai wujud menjaga, mengembang dan melestarikan nilai nilai
budaya melayu, yang menarik.
Sehingga Kota Singkawang, jelasnya, dapat menjadi tempat kunjungan
bagi Wisatawan. Ini semua semua tidak lepas dari apa yang menjadikan
Singkawang sebagai Kota Pariwisata” ungkapnya
Dan juga di masa hadapan, Tjhai Chui Mie, juga berharap panitia dapat
mengajak kabupaten tetangga guna menyukseskan PKMS.agar yang lain bisa
mengetahui kebudayaan kota Singkawang.
Kegiatan PKMS 2025 bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam 1
Muharram 1447 Hijriah. Dalam momentum tersebut, Tjhai Chui Mie
menyampaikan pesan penting kepada masyarakat untuk menjadikan tahun baru
sebagai titik tolak menuju kehidupan sosial dan spiritual yang lebih
baik.
“Ini bukan sekadar perayaan budaya. Ini momentum hijrah, untuk
memperkuat nilai toleransi, persatuan, dan kebanggaan terhadap budaya
sendiri,” katanya.
Pemerintah Kota Singkawang juga memberikan perhatian khusus pada
keterlibatan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan
tersebut. Menurut Tjhai Chui Mie, kolaborasi antara budaya dan ekonomi
lokal akan memperkuat ekosistem sosial dan memberdayakan masyarakat.
“Ini bukan hanya ruang budaya, tapi juga ruang ekonomi. Memberi
tempat kepada UMKM adalah bagian dari strategi kita agar kegiatan
seperti ini membawa manfaat yang lebih luas,” tambahnya.
Ketua DPD MABM Kota Singkawang, Asmadi, menyebutkan PKMS 2025 akan
berlangsung dari 26 Juni hingga 2 Juli 2025 dengan serangkaian kegiatan
budaya, seperti Belarak Pengantin dan Pawai 1 Muharram, Tari Masal
Lenggok Singkawang, Fashion Show Bujang dan Dare Melayu, serta lomba
Syair dan Rodat Hadrah.
“Selain perlombaan dan pertunjukan budaya, PKMS juga menyuguhkan kuliner khas yang disiapkan oleh UMKM lokal,” ujar Asmadi.
Dalam pembukaan, DPD MABM juga menyerahkan dokumen berjudul Lensa
Kegiatan MABM Kota Singkawang 2023–2025 kepada Wali Kota, sebagai bentuk
dokumentasi dan evaluasi kiprah pelestarian budaya Melayu di kota
Singkawang.
Pewarta : Ary
Editor : DM
Tim Investigasi Awak Media Mata Elang Singbebas
PKMS 2025 di Mulai, "Majelis Adat Budaya Melayu Kota Singkawang"
Juni 29, 2025
No comments
Caption : Mengawali PKMS 2025. Ketua DPD MABM Kota Singkawang, H. Asmadi S.Pd.,M.Si ikut serta Belarak Pengantin sekaligus menyambut 1 Muharram 1447 H. Jum'at pagi 27 Juni 2025.
Ustadz Dr. Hatoli ”Orang melayu dalam menyampaikan pesan agama Islam selalu menggunakan simbol simbol “
Newstime MABM Kota Singkawang
STRATEGINEWS.id, (Sumber) Singkawang Kalbar – Menyambut 1 Muharram (Tahun Baru Islam) 1447 H. Sekaligus pembukaan Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang (PKMS) 2025. Berlangsung di Rumah Melayu Balai Serumpun Kota Singkawang, Kamis malam (26/06/2025).
Perdana, agenda tahunan puak melayu, yang diselenggarakan DPD MABM
Kota Singkawang ini. Dihadiri Forkopimda Kota Singkawang. Ketua DPP MABM
Provinsi Kalbar. Ketua DPD MABM Kab. Melawi. Ketua PHBI Kota
Singkawang. Ketua MABM Kota Singkawang beserta organisasi organisasi
puak melayu, organisasi Islam. Tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh
pemuda.
Diwawancarai wartawan, Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie,
SE.,M.H. yang resmi membuka PKMS 2025. Mengapresiasi dan ucapkan terima
kasih kepada panitia penyelenggara PKMS 2025. Sekaligus pula PHBI dan
MABM Kota Singkawang, menyambut tahun baru Islam, 1 Muharram.
Tjhai Chui Mie berharap, PKMS dapat dilaksanakan di tahun tahun
berikutnya. Sebagai wujud menjaga, mengembang dan melestarikan nilai
nilai budaya melayu, yang menarik. Sehingga Kota Singkawang, jelasnya,
dapat menjadi tempat kunjungan banyak orang. Di masa hadapan, Tjhai Chui
Mie, juga berharap panitia dapat mengajak kabupaten tetangga guna
menyukseskan PKMS.
Halaman rumah melayu balai serumpun pada PKMS 2025, yang akan
berlangsung 26 juni hingga 2 Juli 2925. Panitia Pelaksana PKMS 2025
memfasilitasi aktifitas pameran khas melayu dan UMKM.
Menanggapi hal tersebut, Tjhai Chui Mie mengatakan, tentu dari
sisi budaya terjaga, silaturahminya dapat, kemudian ekonominya juga
berjalan.
“Kita mendukung kegiatan yang baik untuk masyarakat Singkawang.
Ada kegiatan edukasi terutama untuk anak anak muda. Supaya mereka jangan
lupa dengan budaya budaya yang ada di Kota Singkawang , ” ucap Tjhai
Chui Mie menanggapi.
Istimewa di malam jelang tahun baru Islam dan pembukaan PKMS 2025. Menghadirkan Ustadz Dr. Hatoli, S.Sy.,M.H.
Memberikan Tausiah, Ustadz Hatoli memberikan pencerahan. Beberapa hal, Berkenaan antara melayu dan Islam.
Disampaikannya, seorang manusia tidak bisa meminta atau memilih,
dilahirkan dari suku tertentu. Maka dari itu, kata Ustadz Hatoli jangan
ributkan masalah suku. Allah Swt menciptakan manusia, ucapnya, bersuku
suku berbangsa bangsa adalah untuk saling kenal mengenal.
Dalam ajaran Islam seorang Muslim, kata dia, tidak dibenarkan
menyakiti non muslim yang tidak memusuhi umat Islam. Barang siapa yang
melakukan hal tersebut sama halnya dengan menyakiti Muhammad Rasulullah
SAW.
Orang Muslim itu seperti lebah. Memakan sesuatu yang baik lagi
halal. Sebagaimana lebah yang dihisapnya adalah sari pati bunga. Lalu
apa yang dikeluarkan lebah adalah madu. Artinya ucapan yang keluar dari
seorang muslim, adalah suatu ucapan yang baik.
“Kalau tidak bisa berkata yang baik, diam, ” kata Ustadz Hatoli menyampaikan sabda nabi.
Ustadz Hatoli menyinggung makna pakaian, yang dikenakan orang melayu. Tidak terlepas dari arti dan makna dari ajaran Islam.
Kancing pada pakaian Melayu laki laki, berjumlah lima,
menggambarkan rukun Islam. Yakni Syahadat, Sholat, zakat, puasa dan
menunaikan haji bagi yang mampu.
Dalam hal kebaikan antar sesama manusia (muamalah), meskipun
berbeda keyakinan agama. Diperbolehkan didalam Islam. Seperti tolong
menolong, bergotong royong, jual beli. Silahkan bersatu antara umat
Islam dengan yang non muslim.
Tapi dalam urusan agama, ujarnya, umat Islam tegas. Bagimu agama mu, bagi ku agama ku.
“Urusan agama tidak boleh dicampur Baur, ” tegas Ustadz Hatoli.
Selain kancing baju lelaki melayu. Juga kain (Kabbat) yang
menutup celana panjang. Sebagai simbol kuatnya orang Islam melayu
menutup aurat. Dan kain menutup celana tersebut, jika dipakai di atas
lutut menandakan belum menikah. Dan jika dipakai di bawah lutut
menandakan telah menikah.
Saku baju, satu di atas sebelah kiri. Dan dua saku di bawah. Menggambarkan Iman, Islam dan Ikhsan.
Baju kurung longgar (jilbab) yang dipakai perempuan melayu, kata
Ustadz Hatoli, memang itu yang diajarkan dalam Islam. Banyak yang keliru
menyebut jilbab sebagai penutup kepala. Itu bukan jilbab, tapi
kerudung. Jilbab artinya pakaian longgar yang menutupi seluruh aurat
kecuali wajah dan bolak balik dua telapak tangan.
Orang melayu suka makan, dengan cara berbagi. Selalu diajarkan
berbagi sesuai ajaran Islam. Kenapa makan ? kalau tidak makan bisa mati.
Bukan sekedar makan, namun makanan yang halal.
“Siapa yang berbuat baik kepada mu balaslah kebaikannya. Jika tidak mampu do’akan dia, ” ujar Hatoli.
Orang Melayu dalam hal menyampaikan pesan pesan agama dalam suatu
acara. Selalu menggunakan simbol simbol. Melayu adalah identik dengan
Islam.
Disebut “Antar Sirih Pinang” pada acara pernikahan misalnya.
Padahal di dalam wadah Sirih pinang itu, ada sirih ada pinang, ada
kapur, ada gambir yang rasanya penuh macam ragam. Itulah makna suatu
keadaan yang tidak akan terlepas dari suatu keadaan mendirikan rumah
tangga. Tidak akan ada yang tidak mempunyai masalah.
Menghadapi permasalahan rumah tangga tersebut, solusinya, kata
Hatoli, adalah Sholat. Adukan segala permasalahan, hanya kepada Allah
SWT.
Bagi laki laki, sebagaimana dicontohkan Rasulullah selalu
membantu pekerjaan istrinya di rumah. Kenapa demikian. Karena istri di
rumah 24 bekerja mengurus rumah tangga.
Kekeliruan yang terjadi, menggangap pekerjaan adalah yang
menghasilkan uang. Pekerjaan di rumah tangga yang diutus istri, kemudian
dianggap bukan pekerjaan.
Yang kuat mengunyah buntalan sirih yang telah bercampur pinang,
kapur, gambir dengan segala macam rasanya itu. Itulan gambaran rumah
tangga yang kuat dengan segala macam halangan, rintangan dan cobaan
masalah rumah tangga. Sebaliknya yang tidak kuat mengunyah sirih, maka
akan muntah, sirih terkeluar berderai sebagai makna terjadinya keretakan
bahkan perceraian di dalam rumah tangga.
Besaprah pada budaya Melayu, pula merupakan simbol penyampaian
pesan agama Islam. Gotong royong di dalamnya luar biasa. Menjaga
kekompakan dan kerukunan sebagaimana halnya Kota Singkawang saat ini.
Sebagai kota tertoleran di Indonesia.
Pada adab besaprah, apa yang ada di hadapan itulah yang didahulukan.
Kemudian kecilkan suapan saat makan. Agar semua yang makan bersama
mendapatkan bagian. Pada saat makan jangan memperhatikan wajah teman
saat makan bersama (saprahan). Menjaga dan menutupi aib saudara jika
terjadi disaat saprahan. Yang tampak maupun yang tersembunyi akan
muncul.
Orang melayu, selalu berusaha untuk menjaga perasaan orang.
Jangan berbicara kelebihan kelebihan di depan orang yang ber kekurangan.
Jangan berbicara badan yang sehat di depan orang yang sakit. Dan
sebagainya. Orang Melayu, tidak berambisi untuk berkuasa.
Orang melayu menyampaikan suatu pesan agama melalui simbol
simbol. Sebagaimana tergambar pada beberapa cabang cabang PKMS 2025.
Saprahan, Belarak Pengantin, makna gerak pada tarian daerah, syair dan
lain sebagainya.
Jum’at pagi (27/06/2025), PKMS 2025 diawali dengan Belarak
Pengantin. Mulai start dari Masjid Raya Jl. Merdeka, ke Jl. Bambang
Ismoyo selanjutnya ke Jl. Alianyang. Finish di rumah melayu balai
serumpun Kota Singkawang.
(Ibnu Azan)
Melayu Ada Karena Karya
Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kota Singkawang "PKMS 2025 Resmi Dibuka" Wali Kota Tekankan Peran Budaya sebagai Pilar Keberagaman
Juni 29, 2025
No comments
Newstime MABM Kota Singkawang
Singkawang, MC (Sumber) – Pemerintah Kota
Singkawang bersama Dewan Pengurus Daerah Majelis Adat Budaya Melayu (DPD
MABM) Kota Singkawang resmi membuka Pekan Kebudayaan Melayu Singkawang
(PKMS) 2025 di Rumah Melayu Balai Serumpun, Kamis (26/6/2025) malam.
Kegiatan yang berlangsung selama sepekan ini tidak hanya menjadi
panggung budaya, tetapi juga ruang penguatan nilai-nilai toleransi dan
ekonomi lokal.
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie,
menegaskan bahwa budaya Melayu merupakan bagian tak terpisahkan dari
identitas Kota Singkawang. Keberadaan PKMS dinilai menjadi simbol
penting bahwa keberagaman yang tumbuh di kota ini bukan sekadar wacana,
melainkan kekuatan yang nyata.
“Budaya Melayu adalah denyut nadi dari
keberagaman Singkawang. Saya berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin
tahunan yang tidak hanya meriah, tapi juga menarik minat wisatawan,
bahkan bisa berkolaborasi dengan daerah lain,” ujarnya.
Kegiatan PKMS 2025 bertepatan dengan
peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah. Dalam momentum
tersebut, Tjhai Chui Mie menyampaikan pesan penting kepada masyarakat
untuk menjadikan tahun baru sebagai titik tolak menuju kehidupan sosial
dan spiritual yang lebih baik. “Ini bukan sekadar perayaan budaya. Ini
momentum hijrah, untuk memperkuat nilai toleransi, persatuan, dan
kebanggaan terhadap budaya sendiri,” katanya.
Pemerintah Kota Singkawang juga
memberikan perhatian khusus pada keterlibatan pelaku Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) dalam kegiatan tersebut. Menurut Tjhai Chui Mie,
kolaborasi antara budaya dan ekonomi lokal akan memperkuat ekosistem
sosial dan memberdayakan masyarakat.
“Ini bukan hanya ruang budaya, tapi juga
ruang ekonomi. Memberi tempat kepada UMKM adalah bagian dari strategi
kita agar kegiatan seperti ini membawa manfaat yang lebih luas,”
tambahnya.
Ketua DPD MABM Kota Singkawang, Asmadi,
menyebutkan PKMS 2025 akan berlangsung dari 26 Juni hingga 2 Juli 2025
dengan serangkaian kegiatan budaya, seperti Belarak Pengantin dan Pawai 1
Muharram, Tari Masal Lenggok Singkawang, Fashion Show Bujang dan Dare
Melayu, serta lomba Syair dan Rodat Hadrah.
Alhamdulilah, Mantap Luar biasa kepsek dan guru-guru hebat kite! Bangga untuk kemajuan budaya penguatan karakter kite semua sebagai bangsa yang berbudaya dan keteladanan yang utama dari insan pendidikan ! Bravo terus ikuti dan maksimalkan penampilan siswa dan guru-guru dalam berbagai event apalagi event Budaya, Jadi dan teruslah menjadi pemimpin-pemimpin perubahan karena waktu kita hanya sementara terus berkarya sesuai motto MABM “Melayu ade karne karya” kita akan dikenal karene karya-karya kita, "Asmadi"
“Selain perlombaan dan pertunjukan budaya, PKMS juga menyuguhkan kuliner khas yang disiapkan oleh UMKM lokal,” ujar Asmadi.
Dalam pembukaan, DPD MABM juga
menyerahkan dokumen berjudul Lensa Kegiatan MABM Kota Singkawang
2023–2025 kepada Wali Kota, sebagai bentuk dokumentasi dan evaluasi
kiprah pelestarian budaya Melayu di kota ini.
Kegiatan ini turut dihadiri Ketua DPP
MABM Kalimantan Barat serta Ketua DPD MABM Kabupaten Melawi. Kehadiran
para tokoh tersebut menegaskan dukungan lintas daerah dalam memperkuat
pelestarian budaya Melayu di Kalimantan Barat.
Pembukaan PKMS ditutup dengan tausiah yang disampaikan Ustadz Hatoli. (Do)
Melayu Ada Karena Karya
Langganan:
Postingan (Atom)