STRATEGINEWS.id, Singkawang Kalbar (sumber)– Dewan Pengurus Daerah Majelis
Adat Budaya Melayu (DPD MABM) Kota Singkawang telah bersiap sedia. Menyatakan
hadir memenuhi undangan Persatuan Kebangsaan Melayu Sarawak (PKMS) yang akan
menyelenggarakan Festival Muhibah Borneo, 31 Oktober-3 Nopember 2025.
Salah satu cabang penting yang
diikuti DPD MABM Kota Singkawang pada Festival Muhibah Borneo tersebut adalah,
tradisi Melayu, dzikir duduk/dzikir nazam.
Ketua DPD MABM Kota Singkawang H.
Asmadi, S. Pd.,M.Si menjelaskan, tim dzikir nazam DPD MABM Kota Singkawang
direncanakan akan berangkat ke Sarawak Malaysia pada hari Kamis 30 Oktober
2025. Dan pada latihan yang ke sembilan saat ini, kata Asmadi, kontingen dzikir
nazam MABM Singkawang, sudah maksimal dengan kesiapannya, akan menampilkan yang
terbaik pada Festival Muhibah Borneo.
Peserta dari DPD MABM Kota
Singkawang yang mengikuti dzikir nazam, jelasnya, sebanyak 10 orang. Terdiri
dari vokal yang melantunkan dzikir dan penabuh gendang. Dengan membawakan,
frasa dzikir nazam, yang dilantunkan dalam lagu diiringi musik gendang dzikir,
dibawakan secara versi atau khas DPD MABM Kota Singkawang.
“In sya Allah kami dari kontingen
DPD MABM Kota Singkawang akan ikut Festival Marhaban Borneo. Yaitu mengikuti
lomba dzikir. Dan Alhamdulillah hari ini merupakan latihan kita yang ke 9,
gladi kotor dan gladi bersih akan kita laksanakan kembali, ” kata Asmadi
menerangkan, Senin malam di kediamannya, Roban Singkawang Tengah (20/10/2025).
Mengikuti lomba zikir nazam di
festival Marhaban Borneo, jelas Asmadi, adalah dalam rangka syiar budaya
leluhur Melayu Kota Singkawang.
Selain DPD MABM Kota Singkawang,
Festival Marhaban Borneo juga akan diikuti oleh peserta lain. Diantaranya dari
negara Berunai, dari Sabah dan Sarawak. Serta beberapa perwakilan DPD MABM
Kabupaten Sanggau, Mempawah, Sambas dan Sekadau. Dari data yang ada sampai saat
ini, ungkap Asmadi, akan ada sekitar 8 sampai 10 peserta yang akan mengikuti
lomba dzikir.
“Jadi selaku ketua DPD MABM Kota
Singkawang, tetap memajukan, melestarikan, melakukan perlindungan dan
pemanfaatan serta menggali potensi adat budaya melayu yang ada di Kota
Singkawang, ” ucap Asmadi.
Agar melayu tetap ada, lanjut
Asmadi, karya karya dari puak puak melayu sangat diharapkan memberikan
kontribusi yang positif dalam pembangunan Kota Singkawang Kalbar dan Indonesia
pada umumnya. Dan inilah (menghadiri Festival Marhaban Borneo), sebutnya,
merupakan kontribusi puak melayu.
Ketua DPD MABM Kota Singkawang
yang juga Kepala Dinas DikBud Kota Singkawang ini, mengimbau lima pengurus
kecamatan (DPC) MABM Singkawang dan seluruh unsur puak puak melayu dan dari
organisasi manapun di Kota Singkawang, untuk dapat menghasilkan karya
sebagaimana 10 Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK).
Asmadi menyebut, bekerjasama
dengan dinas pendidikan dan kebudayaan, siap menampung usulan 10 OPK. Untuk
kemudian diajukan lalu disidangkan dalam warisan budaya takbenda.
10 OPK tersebut di antaranya,
Adat Istiadat, Bahasa, Manuskrip, Olahraga Tradisional, Pengetahuan
Tradisional, Permainan Rakyat, Ritus, Seni, Tehnologi Tradisional dan Tradisi
Lisan. Termasuk kuliner khas.
“Sebagaimana saya sampaikan dalam
setiap pertemuan. Bahwa Singkawang ini adalah kota wisata. Kita harus bisa
menggali semua potensi potensi wisata. Tentunya inilah peran kita seluruh
elemen masyarakat, apalagi kita di ormas adat budaya. Ini harus kita kembangkan
untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan pemajuan pelestarian dan
mengembangkan wisata. Sekaligus meningkatkan investasi di Kota Singkawang, ”
ujar Asmadi.
(Ibnu Azan)








0 comments:
Posting Komentar